Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo melalui Bidang Pengelolaan Sampah, bersama dengan CSR PT. POMI-Paiton Energy melakukan uji coba peuyeumisasi sampah di Pasar Lama Paiton pada Sabtu (20/02/21). Turut hadir menyaksikan uji coba ini, Komunitas Bank Sampah Kabupaten Probolinggo serta Recycling Center Paiton.

Pasar Lama Paiton akan dijadikan pilot project untuk pengolahan sampah dengan metode peuyeumisasi atau biodrying. Peuyeumisasi merupakan pengolahan sampah secara mikrobiologi (fermentasi), yang bertujuan untuk mempercepat terjadinya penguraian sampah.

Sampah yang diproses tidak hanya sampah organik saja, melainkan semua jenis sampah kecuali sampah keras. Prosesnya dengan menyiramkan cairan bioaktivator (bakteri), dan diproses seperti pembuatan makanan khas Sunda ‘peuyeum’ (tape).

Cara pengolahan sampah menggunakan metode peuyeumisasi yaitu dengan memasukkan seluruh sampah, baik organik maupun anorganik ke dalam keramba bambu yang bagian atasnya terbuka.

Sampah di dalam bambu tersebut disiram dengan bioaktivator yang akan membuat sampah menyusut hingga 50 persen. Cairan ‎bioactivator membuat volume sampah menyusut dan lunak.

Selanjutnya sampah dibiarkan mengering dalam waktu 5-10 hari, tergantung jenis sampah. Setelah agak lembut, dicampurkan semacam perekat atau agregat, kemudian diolah kembali menggunakan mesin dan dicetak menjadi semacam pelet atau briket. Pelet tersebut bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor ataupun diubah menjadi gas lewat mesin co-firing.

Metode peuyeumisasi diharapkan dapat menjadi metode yang efektif untuk diterapkan di Kabupaten Probolinggo, mengingat karakteristik sampah yang sebagian besar masih tercampur antara sampah organik dan anorganik.

Metode peuyeumisasi selain dapat membantu mengatasi permasalahan sampah, sekaligus juga menghasilkan bahan bakar padat sebagai sumber energi.

Pengolahan sampah menjadi energi alternatif akan memberikan kontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi, sesuai dengan tema Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2021 yaitu, “Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi”.

#HPSN2021