Tanggal 16 September adalah hari ozon sedunia yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sesuai dengan peristiwa penandatanganan Protokol Montreal oleh 188 negara pada 16 September 1987. Protokol Montreal merupakan salah satu perjanjian internasional di bidang lingkungan hidup yang bertujuan untuk melindungi lapisan ozon.

Tema resmi Hari Ozon Sedunia tahun 2023 sebagaimana dikutip dari situs United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu: “Montreal Protocol: fixing the ozone layer and reducing climate change”. Tema ini mengajak masyarakat untuk terus berupaya memperbaiki lapisan ozon dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Lapisan Ozon merupakan suatu lapisan di atas bumi kita yang mempunyai fungsi sebagai penyerap dan pengendali sinar Ultra Violet B dari radiasi matahari. Rusaknya lapisan ozon berpotensi menyebabkan meningkatnya kasus katarak mata, menurunnya kekebalan tubuh manusia, kanker kulit dan kerusakan tanaman akibat radiasi sinar UV-B yang tidak tertapis oleh lapisan ozon.

Penipisan lapisan ozon terjadi ketika ada gangguan terhadap keseimbangan alamiah antara pembentukan dan penguraian ozon akibat terlepasnya Bahan Perusak Ozon (BPO) ke atmosfer. Beberapa BPO antara lain, Chlorofluorocarbons (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC), Halon dan metil bromida.

BPO yang banyak digunakan oleh masyarakat luas, antara lain CFC dan HCFC sebagai bahan pengembang kasur busa, bahan pendorong untuk spray pengharum ruangan, bahan pembersih industri, sistem pendingin (refrigerant) untuk produk lemari es, AC, dan cold storage, halon sebagai bahan pada alat pemadam kebakaran, serta metil bromida sebagai bahan fumigasi untuk membasmi hama.

Sebagian besar BPO juga merupakan gas rumah kaca yang kuat, di antaranya CFC, HCFC dan HFC. Oleh karena itu, penghapusan bertahap penggunaan BPO memberikan kontribusi positif yang signifikan untuk memerangi perubahan iklim.

#WorldOzoneDay

#hariozonsedunia

#montrealprotocol